PKS-KOBAR-JAKARTA - Perolehan suara Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) anjlok dalam survei yang dirilis oleh Lingkaran
Survei Jakarta (LSJ). Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim berdalih,
partainya memang tidak sempurna seperti malaikat sehingga turunnya suara
tersebut adalah yang wajar.
"Kami harus bekerja keras sejak awal.
Kami selalu berikan yang terbaik bagi bangsa tapi kami tidak sempurna
seperti malaikat, jadi harus terus belajar untuk tutupi berbagai
kekurangan," ujar Hakim, Rabu (20/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen
Senayan.
Menurut Hakim, turunnya suara PKS juga secara tidak
langsung dipengaruhi persepsi publik yang terbentuk pasca kasus impor
daging sapi terkuak. Di dalam kasus itu, mantan Presiden PKS Luthfi
Hasan Ishaaq ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami
anggap ini sebagai sebuah ujian yang justru ada hikmahnya yakni semakin
membuat soliditas internal partai kami semakin kuat," ucap Hakim.
Selain
melakukan soliditas, PKS, sebut Hakim, juga akan berusaha mengembalikan
citra partai dengan lebih banyak melakukan kerja di tengah masyarakat.
"Kami
akan jawab persoalan ini dengan kerja keras, kami akan berikan yang
terbaik pada publik. Melalui itu, kami yakin penerimaan publik akan
lebih baik," ucap anggota Komisi VIII ini.
Elektabilitas PKS
anjlok dalam survei terakhir yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta.
Lembaga itu mengungkap PKS berada di posisi ketujuh dengan dukungan dari
responden sebesar 2,6 persen.
Sementara di atas PKS terdapat
Golkar (18,5 persen), PDI Perjuangan (16,5 persen), Gerindra (10,3
persen), Partai Demokrat (6,9 persen), Hanura (5,8 persen), Partai
Nasdem (4,5 persen). Sementara parpol yang masih berada di bawah PKS
yakni PAN (2,5 persen), PPP (2,4 persen), dan PKB (1,8 persen).
Survei
tersebut dilakukan pada tanggal 9 hingga 15 Februari 2013. Survei
dilakukan di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1.225 calon
pemilih dengan margin of error 2,8 persen.
Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara pada responden menggunakan
kuesioner dengan pertanyaan "Partai apakah yang akan dipilih seandainya
pemilu dilaksanakan sekarang?".
Editor :
humas PKS Kobar
Sumber : kompas.com/
Tidak ada komentar: