Berita

Info Kobar

Bidang Kaderisasi

bidpuan

segmen muda

Photo

Aleg PKS Kobar siap kawal aspirasi masyarakat

PANGKALAN BUN --- Sebanyak 30 anggota DPRD Kabupaten

Aleg PKS Kobar siap kawal aspirasi masyarakat PANGKALAN BUN --- Sebanyak 30 anggota DPRD Kabupaten

Advokasi Aleg PKS terhadap Pasukan Kuning

Saudaraku sebangsa, tahukah Anda alasan kenapa pemilu April 2019 selain pilih Prabowo - Sandi Kita juga perlu Coblos Caleg PKS dalam Surat Suara DPR,DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten?

Salah satu alasannya adalah karena Aleg PKS terbukti Perjuangkan Kemaslahatan Ummat, hatta Pasukan Kuningpun juga diperjuangkan!

Berikut salah satu rekam jejak Aleg PKS di daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang bisa disampaikan sebagaimana telah terbit di Koran Radar Pangkalan Bun, Jumat 10 Juni 2011.


PANGKALAN BUN- Sehari setelah mengarak piala Adipura, ratusan petugas kebersihan yang ada di Kota Pangkalan Bun menyampaikan aspirasinya ke gedung DPRD, kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka mempertanyakan kepastian kenaikan gaji yang dulu pernah dijanjikan oleh pemerintah. 

"Kami akan melakukan mogok kerja jika kenaikan gaji kami tidak ada kejelasan, hari ini Kami sudah tidak melakukan aktivitas membersihkan jalan-jalan, semua sepakat untuk mengadu ke Pemerintah dan DPRD," ungkap Aigo, salah seorang pasukan kuning kemarin.

Ratusan pasukan kuning ini bergerak tanpa dikomando oleh seorang koordinator. Mereka sudah gerah karena kesejahteraan kurang diperhatikan. Awalnya pasukan kuning mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kobar. Disana mereka ditemui oleh Kepala DPU Agus Yuwono dan Kabid Pertamanan Hasyim.

Dalam kesempatan tersebut pasukan kuning meminta kejelasan soal kenaikan gaji yang hingga dua tahun ini masih nihil. Para Petugas Kebersihan juga menanyakan kejelasan keikutsertaan mereka dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang hingga kini belum diketahui, padahal syarat - syarat untuk itu sudah dikumpulkan sejak lama.

Setelah sampai di DPRD, mereka tidak langsung masuk lantaran takut belum ada ijin dari Polres. Akhirnya diwakilkan beberapa orang untuk masuk ke DPRD. Disana mereka disambut oleh Ketua Komisi A DPRD Kobar Muhammad Ichsan karena hanya dia yang ada di gedung Rakyat tersebut kemarin. Di depan Ketua Komisi A, perwakilan pasukan kuning menjelaskan maksud kedatangan mereka. 

Ada beberapa tuntutan yang disampaikan, yakni kenaikan gaji sesuai UMK, keikutsertaan Jamsostek, dan menuntut perhatian seperti masalah tunjangan hari raya (THR) yang selama ini diberikan sangat kecil nilainya. "Masa dalam dua tahun ini, kenaikan gaji cuma Rp500. Gaji kita per hari hanya Rp. 30.500, itupun kalau full bekerja terus satu bulan. Kalau ada yang sakit tidak masuk atau ada keperluan lain gaji dipotong, padahal bisa dilihat sendiri kerja kita sudah nyata. Adipura sudah lima kali berturu-turut kita raih, tapi kami hanya dibawa arak-arakan saja," tegas Rahayu dan Waryati, seorang ibu-ibu yang juga pasukan kuning kemarin.

Ketua Komisi A DPRD Kobar M. Ichsan yang menyambut ratusan pasukan kuning kemarin mengaku prihatin atas nasib pekerja yang menjadi ujung tombak diraihnya piala Adipura tersebut. Sehingga dalam waktu dekat ia akan melaporkan ke Pimpinan DPRD serta Komisi B yang menangani bidang anggaran. Setelah itu baru akan mengagendakan pertemuan dengan pihak pemerintah daerah dan pasukan kuning. 

"Saya sudah sampaikan ke Sekwan dan akan menyampaikan ke Pimpinan serta komisi yang bersangkutan, setelah itu baru akan kroscek ke pihak terkait. Karena ini baru kita dengar dari pihak pasukan kuning saja." Jelas Ichsan disambut tepuk tangan pasukan kuning.

Dalam kesempatan tersebut, Ichsan meminta atas nama masyarakat Kobar agar tetap bekerja sambil menunggu diadakannya pertemuan antara eksekutif, legislatif dan pasukan kuning. "Setelah ada pertemuan dengan pihak-pihak terkait, termasuk pasukan kuning, jika tidak membuahkan hasil, itu terserah bapak dan ibu semua bukan saya yang menyuruh, tapi kita mohon sekali lagi, untuk sementara sebelum ada pertemuan jangan mogok dulu," pinta politisi PKS ini.

Setelah mendapat penjelasan, akhirnya ratusan pasukan kuning kembali dengan tertib dengan menggunakan kendaraan truk sampah.(sam)


  

Saudaraku sebangsa, tahukah Anda alasan kenapa pemilu April 2019 selain pilih Prabowo - Sandi Kita juga perlu Coblos Caleg PKS dalam Surat ...

Cetak Pemimpin Baru, PKS Kalteng Gelar Seminar Kepemimpinan Nasional




Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kalimantan Tengah bertekad untuk mencetak calon pemimpin Indonesia di masa depan. Untuk mewujudkan hal itu, partai dakwah ini menggelar Seminar Nasional hari ini Minggu (18/09/2016)


Dalam sambutannya Ketua DPW PKS Kalimantan Tengah, Heru Hidayat, ST, meminta kepada seluruh kader PKS untuk senantiasa terdepan dalam memimpin. “ Siap diamanahi lebih baik daripada diamanahi tetapi belum siap “ , kata pria yang juga CEO SAS Management ini. 


Seminar yang bertempat di Hotel Swiss Bell Palangkaraya, dihadiri oleh ketua DPD PKS Kabupaten Kotwaringin Barat, Muhammad Ichsan dan Ketua DPD  kabupaten se-Kalimantan Tengah, merupakan agenda PKS sebagai bentuk edukasi politik bagi kadernya, tujuannya membekali kemampuan kader dalam berinteraksi sosial di masyarakat dan memberikan pendidikan politik, nantinya akan melahirkan generasi pemimpin yang handal. Hal ini sesuai dengan tagline PKS saat ini yaitu “Berkhidmat untuk Rakyat”. 

Hadir pula Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, bersama dengan Ketua DPW PKS Kalteng melaunching buku berjudul “ Membangun Energi dan Karakter Positif”, karya Heru Hidayat, ST.
 
 Sebagai narasumber 4  anggota MPR RI dari fraksi PKS yaitu :

1. Ir. H. Tifatul Sembiring (Ketua FPKS MPR)
              2. Tb. Soenmandjaja (Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR)
              3. Habib Aboe Bakar Al Habsyi, SE. (Anggota MPR)
              4. Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si. (Anggota MPR). 



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kalimantan Tengah bertekad untuk mencetak calon pemimpin Indonesia di m...

Galeri Berkhidmat untuk Indonesia Berdaulat PKS Kotawaringin Barat

Pangkalan Bun, 29 Agustus 2016

PKS Kobar








Suasana Kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71 di Markaz Dakwah DPD PKS Kobar dan Ziarah Kemakam pahlawan Indra Pura Pangkalan Bun
foto by Humas PKS Kobar

Pangkalan Bun, 29 Agustus 2016 PKS Kobar Suasana Kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang...

Lima Syarat Ini Harus Dimiliki Kader Jika Ingin Jadi Pemimpin Nasional

29 Aug 2016 | 11:47 WIB PKS KOBAR

thumbnail

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat menjadi keynote speaker Seminar Nasional Fraksi MPR RI di Depok, Senin (29/8)
Depok (29/8) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar kader-kader partainya menjadi pemimpin yang unggul dan berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada lima syarat yang harus terpenuhi.

Hal itu dikatakan Sohibul Iman dalam pidatonya di Seminar Nasional Kerjasama FPKS MPR RI dengan Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (29/8/2016).

"Kita perlu adanya moralitas pada calon pemimpin. Yang kedua, intelektualitas. Yang ketiga personalitas atau kepribadian. Keempat sisi humanis; dan terakhir ketegasan.Pemimpin harus unggul dan berbeda dibanding mereka yang dipimpinnya," kata Sohibul Iman.

Sohibul Iman menjelaskan, pemimpin yang mengalami transendensi akan terangkat derajatnya di atas umumnya manusia. Seorang pendakwah harus bisa melihat ketinggian ibarat sebuah benteng.

"Jangan sampai kita disibukkan dengan perkara yang jauh-jauh dari keimanan, sebagai orang yang beriman harus mengarah ke akhlak yang mulia. Untuk itu moralitas sangat penting, kita harus punya moralitas lebih baik. Naiknya derajat kita bukan diberi begitu saja oleh Allah tapi harus ada proses pendakian," ujarnya.

Di tangan pemimpin yang punya moralitas baik, lanjut mantan wakil ketua DPR RI ini, aset negara akan aman dan dijaga dengan baik.

"Aset negara tidak mungkin dikorupsi oleh pemimpin bermoralitas baik, dia akan menjaganya dengan baik. Aset negara pasti akan aman dan tidak dijual murah begitu saja," cetusnya.

Sohibul juga menekanakan, diperlukan intelektualitas  untuk melengkapi moralitas. Sebab menurutnya, moralitas saja tidak cukup jika ingin bergerak mencapai tujuan kepemimpinan.

"Bagaimana cara mencapainya? Maka dibutuhkan adanya intelektualitas. Moralitas saja tidak cukup jika intelektualitas tidak jalan. Lembaga, organisasi atau negara yang dipimpinnya tidak akan maju. Menjadi pemimpin nasional harus punya kepribadian yang unggul," ucap Sohibul.

Lebih lanjut mantan rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, selain moralitas dan intelektual, sosok pemimpin juga harus menjadi orang yang sangat humanis.

"Ketika sudah menjadi pemimpin jangan menciptakan jarak, jangan sampai hilang sisi humanisnya. Pemimpin harus menyatu dengan yang dipimpinnya, dengan rakyatnya," ujarnya.

Namun humanis tanpa ketegasan, maka seorang pemimpin akan menjadi orang yang sangat permisif.

"Humanis saja tanpa ketegasan akan menjadi permisif. Ketegasan itu sangat penting dan dibutuhkan. Tapi ketegasan saja tanpa humanisme akan menjadi sosok yang 'killer'," pungkas Sohibul. (msm)

29 Aug 2016 | 11:47 WIB PKS KOBAR Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat menjadi keynote speaker Seminar Nasional Fr...

DPD PKS Kobar Gelar Rakerda

foto bareng ketua DPW PKS Kalteng Heru Hidayat. ST (lima dari kanan) ,Ketua MPD PKS Kobar Sodiq Hermawan.S.Pd.I ( empat dari kanan) berserta struktur DPD PKS Kobar saat Rapat Kerja Daerah Tahun 2016 (1/5)(foto : humas DPD PKS kobar)


Pangkalan Bun – Setelah melantik Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Kotawaringin Barat, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk memebuat rencana kerja setahun mendatang. Rakerda yang digelar sederhana ini bertempat di Aula Sekertariatan DPD PKS Kobar pada minggu (1/5).

Rakerda yang berlangsung selama satu hari ini langsung dibuka oleh Ketua DPW Kalimantan Tengah Heru Hidayat,ST. Dalam kesempatan ini heru hidayat mengingatkan bahwa harapannya Rakerda menghasilkan poin perubahan dalam segi penataan, perbaikan dan pengembangan ditubuh struktur DPD Kobar sehingga kedepannya kerja-kerja seluruh kader bisa lebih tertata, lebih baik dan tentunya akan lebih berkembang baik.

Heru juga mengingatkan bahwa unsur pimpinan DPD PKS Kobar serta jajaran dibawahnya jangan anti pada kritikan,  baik dari luar maupun dari dalam kader sendiri dan tidak sungkan-sungkan untuk mengucapkan terimakasih pada siapa saja yang mengkritik, karena itu adalah nilai tambah dari setiap kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“era saat ini untuk menjual sebuah produk adalah bagaimana produk itu bisa dinikmati panca indra kita terlebih dahulu, bagaimana kita liat misalnya produk makanan, bisa dibuat semenarik mungkin sehingga semua panca indra kita merespon, dari mata sampai lidah kita tergiur untuk membeli makanan itu, maka begitu juga Partai Keadilan sejahtera ( PKS ) untuk orang mau mengikuti dan memilih PKS Mendatang diharapkan kita memiliki tampilan menarik dan mampu menyakinkan masyarakat bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang pantas dipilih dan memiliki nilai di Masyarakat” tambah Mantan Anggota Dewan Propinsi Kalteng ini dalam sambutannya.

Rakerda DPD PKS Kobar Kali ini menghasilkan beberapa poin diantaranya perbaikan dalam segi penataan koordinasi antar bidang perbidang dalam perencanaan kegiatan, kemudian pengembangan kegiatan hingga ke DPC-DPC se-Kobar, dan penataan kembali kesekertariatan sehingga kedepan DPD PKS Kobar lebih memiliki nilai dalam rumah khidmat untuk rakyat. (PKS KOBAR)



foto bareng ketua DPW PKS Kalteng Heru Hidayat. ST (lima dari kanan) ,Ketua MPD PKS Kobar Sodiq Hermawan.S.Pd.I ( empat dari kanan) berse...

Bunda Difabel yang Mengundang Haru Biru

Posting dari PKS.id  02 May 2016 | 16:27 WIB

Galuh Sukmara Soejanto, S.Psi saat mengisi Diklat Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahad (1/5). Foto: Tyarin
Ada pemandangan spesial dan berbeda dalam pertemuan pendidikan dan latihan (diklat) yang diadakan oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahad (1/5) kemarin. 
Adalah seorang Galuh Sukmara Soejanto, S.Psi yang membuat decak kagum ketika menyampaikan materi “Best Practice Membangun Jaringan” motivasi kepada para ibu di aula Gedung DPP PKS  Jl TB Simatupang no 82, Jakarta Selatan. Pasalnya, Bunda Galuh, demikian ia disapa, adalah seorang pengidap different ability (difabel) atau pengidap keterbatasan aktivitas fungsi tubuh atau strukturnya. Dalam hal ini ia adalah seorang tunarungu.
Di tengah keterbatasan yang dianugerahkan Allah kepadanya, tak menyurutkan dirinya untuk terus berprestasi.  Pernah membuat prototype aplikasi Az-Zahra sebagai aplikasi pembelajaran Al-Qur’an, Hadis, Kisah-kisah nabi dan sahabat, Dhikir, Adhan dalam bahasa isyarat pertama di dunia dipresentasikan di Global Deaf Muslim Conference di Qatar pada tahun 2013. Selain itu juga menjadi penerima beasiswa dalam program Asia Pacific Leadership Training Program for People with Disabilities oleh Perusahaan Duskin di Jepang dan masih banyak lagi.
“Dengan melatih tim atau orang lain sebenarnya dia sedang melatih dirinya sendiri. Kesadaran bahwa dia harus terus belajar memampukan dirinya, sebelum memampukan orang lain.  Kesadaran bahwa dia harus mendidik dirinya sebelum mendidik orang lain,” katanya dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah yang duduk menghadap panggung.
Para peserta tertegun, sekali waktu mengangguk-angguk. Seusai memberikan materi, para peserta diminta bertanya kepada The Founder and Principal of First Sign Bilingual Homeschooling itu. Tak lama, seorang perempuan memegang mike dengan tangan bergetar menyampaikan kekagumannya pada Master of Sign Linguistics dari La Trobe University, Melbourne itu. Namanya Erniwati (45).
Suara muslimah dari DPD PKS Jakarta Selatan itu agak tersendat-sendat, samar-samar terdengar. “Saya berterima kasih bisa hadir di sini (kantor DPP PKS),  karena bisa bertemu dengan Bunda (Galuh)  yang menurut saya luar biasa. Membuat saya,” kalimatnya tertahan, “membuat  saya ingat dengan anak saya yang di rumah yang memiliki kesamaan-kesamaan, tunarungu,” ucapnya. Air matanya tak mampu lagi dibendung. Tumpah.
Bunda Galuh pun beranjak dari panggung. Lalu mendekat ke Erniwati. Dipeluk dan didekat hangat. Ruangan menjadi mengharu biru.
Mengikuti diklat BPPK yang menghadirkan Bunda Galuh memberikan arti bagi seorang Erniwati. Ia menjadi lebih optimis menghadapi kehidupan ini.
“Saya lebih optimis. Memiliki anak tunarungu bisa juga menjadi orang yang berprestasi, memberikan kontribusi untuk bangsa negara, bila dia diberi kesempatan. Karena setiap orang Allah kasih potensi-potensi, bila potensi tersebut  diberi kesempatan berkembang, disupport dia tentu bisa berprestasi dan berkontribusi,” ucap ibu dari anak difabel berusia 7,5 tahun itu.
Kekaguman serupa disampaikan oleh salah seorang peserta, Ellina Supendy. “Masya Allah, malunya saya berjumpa dengan seorang Galuh Sukmara. Seorang muslimah yang menderita disabilitas tuna rungu dengan segudang prestasi dan ilmu yang bermanfaat untuk orang banyak. Sementara di usia saya saat ini. Apa yang sudah saya lakukan untuk masyarakat?” ungkap peraih Ummi Award 2008 itu.

Posting dari PKS.id  02 May 2016 | 16:27 WIB Galuh Sukmara Soejanto, S.Psi saat mengisi Diklat Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (B...


Top